BTemplates.com

Selasa, 21 Maret 2017

                                  Public Relations dalam Pariwisata dan Perhotelan

  A. Deskripsi 
Bidang Public Relations merupakah suatu bidang yang sangat luas menyangkut hubungan dengan berbagai pihak. Public Relations tidak sama dengan sekedar relations, meskipun mempunyai peran yang sangat besar dalam kampanye public relations. Public relations juga bukan sekedar menjual senyum, propaganda dengan tujuan-tujuan kemenangan sendiri, atau mendekati pers dengan tujuan untuk memperoleh suatu pemberitaan. Lebih dari itu, Public Relations mengandalkan strategi, yakni agar perusahaan disukai dan dipercaya oleh pihak-pihak terkait serta publik. 

Di lingkungan industri pariwisata dan perhotelan peran public relation diperlukan dalam menjaga citra dan nama baik perusahaan sekaligus sebagi ajang promosi produk jasanya. Untuk itu mari kita kupas secara bersama sebagian dari kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang public relations.

B. Definisi Public Relations
Pertanyaan penting tentang Public Relations, “Bagaimana kedudukan definisi public relations di dalam manajemen?” jawaban dari pertanyaan ini tentunya akan membuka wawasan bahwa PR merupakan suatu fungsi manajemen yang sama pentingnya dengan pemasaran, produksi, keuangan dan sumber daya manusia. Definisi yang dikeluarkan oleh Public Relation News: “public relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang/perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik” (Renaldi Kasali, 1994:7). 

C. Fungsi Public Relations 
Menurut S.Blacken Melvin L. Sharpo, 1983, Public Relations berfungsi untuk menginformasikan kepada semua pihak yang terkait dalam menciptakan adanya saling pengertian, yang didasarkan pada kenyataan, kebenaran dan pengetahuan yang jelas lengkap dan perlu diinformasikan secara jujur, jelas dan objektif. Berdasarkan referensi tersebut fungsi Public Relations dapat diuraikan menjadi empat hal, yaitu :
  1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya. 
  2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini public yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak. 
  3. Unsur penting dalam organisasi dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi, memiliki warna, budaya, citra, suasana yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat dan produktifitas bisa dicapai secara optimal.
  4. Meningkatkan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini public sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. 
D. Proses Harmonisasi 
Sifat komunikasi yang dilakukan suatu perusahaan untuk “disukai” dan memiliki citra yang baik oleh publiknya adalah menyangkut tentang hubungan yang harmonis. Profesor Melvin Sharpe, dalam Renaldi Kasali menyatakan ada lima prinsip untuk menjalankan hubungan yang harmonis yakni: 
  1. Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas 
  2. Keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain 
  3. Langkah-langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan tambal balik dan goodwill 
  4. Komunikasi dua arah yang terus-menerus untuk mencegah keterasingan dan membangun hubungan 
  5. Evaluasi dan riset terhadap likunganan untuk menentukan langkah atau penyesuaian yang dibutuhkan bagi social harmony 
E. Publik Dalam Public Relations 
Publik dari public relations adalah khalayak sasaran darii PR yang biasa juga disebut denganstakeholders, yaitu kumpulan orang-orang atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Unsur-unsur tersebut antara lain: 
  • Pemegam saham 
  • Karyawan dan manajemen 
  • Keluarga karyawan 
  • Kreditor 
  • Konsumen 
  • Pemasok 
  • Komunitas Pemerintah
Dari stakeholder tersebut perlu diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Publik Internal dan Publik Eksternal. Publik internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan.Misalnya para karyawan, satpam, penerima telepon, supervisor, klerk, manajer, pemegang saham, sedangkan publik eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dan berada di luar perusahaan. Misalnya: penyalur, pemasok, bank, pemerintah, komunitas dan pers. 
  2. Publik Primer, Sekunder dan Marjinal. Tidak semua elemen dalam stakeholder perlu diperhatikan perusahaan. Perusahaan perlu menyusun suatu kerangka prioritas.Yang paling penting disebut publik primer, yang kurang penting disebut publik sekunder, dan yang dapat diabaikan adalah publik marjinal. Urutan-urutan dan prioritas publik setiap perusahaan berbeda, sekalipun industrinya sama. Urutan-urutan tersebut juga memungkinkan untuk berubah dari tahun ke tahun. 
  3. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan. Karyawan dan konsumen bisa dimasukan dalam publik tradisional, sedangkan untuk publik masa depan antara lain mahasiswa/pelajar, peneliti, konsumen potensial, dan pejabat pemerintah.
  4. Proponents, Opponents, dan Uncommitted. Terdapat publik yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak (proponents) dan ada yang tidak peduli (uncommitted).Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan yang mungkin muncul. 
  5. Silent Majority dan Vocal Minority. Dilihat dari aktifitas publik dalam mengajukan komplain atau mendukung perusahaan, terdapat orang yang vocal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik penulis di surat kabar umumnya adalah the vocal minority, yang aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnnya tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tak kelihatan suara dan pendapatnya.
F. Ruang lingkup pekerjaan PR
  1. Memposisikan perusahaan sebagai “leader” atau “expert”
  2. Membangun kepercayaan (confidence and trust) konsumen
  3. Memperkenalkan produk baru
  4. Menghapus, meluncurkan kembali (relaunch) produk-produk yang sudah dewasa (mature)
  5. Mengkomunikasikan keuntungan-keuntungan/kelebihan-kelebihan produk lama
  6. Mempromosikan cara-cara pemakaian baru atas produk yang sudah dikenal
  7. Melibatkan/ menggerakkan masyarakat terhadap produk perusahaan
  8. Menjangkau “secondary markets”
  9. Menekan pasar yang lemah
  10. Memperluas berita sebelum beriklan
  11. Membuat iklan lebih berbunyi (menjadi bahan pembicaraan)
  12. Menjelaskan “product story” dengan lebih detail
  13. Memperoleh publisitas atas produk-produk yang tidak boleh diiklankan
Maret 21, 2017   Posted by Unknown in with No comments
Read More

                                          Pengembangan Pariwisata di Beberapa Tempat

a.Pengembangan pariwisata di Pantai Selong

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi wisata yang cukup besar, hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki bentang alam yang cukup indah dan keanekaragaman budaya yang cukup beragam sehingga menyebabkan indonesia merupakan salah satu tujuan wisata di dunia yang cukup digemari oleh para wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Salah satu tempat pariwisata yang cukup menarik adalah Pantai Selong Belanak yang terletak di Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah. Pantai ini memiliki pasir putih yang cukup halus sehingga mampu menarik daya tarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Pantai Selong Belanak yang terletak di Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah
Objek wisata Pantai Selong
  1. Perkembangan pariwisata di Pantai Selong Belanak di mulai sejak tahun 1993 di tandai dengan pembelian tanah unuk membangun villa pertama kali oleh investor bernama Along. Selanjutnya, kawasan Pantai Selong Belanak mulai dikunjungi para turis terutama turis mancanegara dan domestik. Pada periode 1993-1998, kawasan pantai selong belanak masih belum dijadikan sebagai pusat utama pariwisata di Lombok Tengah sehingga sarana dan prasarana masih belum menunjang.
  2. Perkembangan pariwisata di Pantai Selong Belanak pada periode 1998-2010 ditandai dengan kebijakan pemeintah daerah Lombok Tengah yang mulai membangun sarana dan prasarana di kawasan pantai Selong Belanak. Banyak villa yang dibangun pada periode ini seperti Sempiak Villa. Hal ini yan menyebabkan jumlah wisatawan khususnya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke kawasan ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Periode 1998-2010 dikatakan sebagai tahap pengembangan kawasan Pantai Selong Belanak ini. Ini ditandai dengan dibangunnya sarana dan prasarana pariwisata serta kunjungan wisatawan yang semakin meningkat tiap tahunnya.
Pada periode ini juga terbentuk organisasi pemuda sadar wisata pada tahun 2002 untuk mendukung pengembangan kepariwisataan di Pantai Selong Belanak. Organisasi ini mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan kepemudaan serta menjaga agar kawasan Pantai Selong Belanak tetap kondusif sebagai daerah pariwisata.

b.Taman Narmada, Lombok
Taman narmada yang terdapat di Lombok
Taman Narmada Lombok
Potensi pariwisata yang ada di Lombok Barat sangat mendukung dan memberikan kesempatan serta harapan untuk lebih ditingkatkan pengembangannya. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan untuk menetukan strategi dan arah kebijakan pengembangan pariwisata sehingga keberadaan objek dan daya tarik wisata diharapkan mampu memberikan peluang usaha bagi seluruh lapisan masyarakat.

Di Kabupaten Lombok Barat memiliki obyek wisata yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan sebagai destinasi obyek pariwisata ke depan. Terdapat 49 obyek pariwisata dengan berbagai karakter dan ciri khas masing – masing. Sebagian besar merupakan obyek wisata baru yang masih belum dikembangkan secara menyeluruh. Program yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memprioritaskan pada peningkatan sarana prasana yang ada di lokasi.
Maret 21, 2017   Posted by Unknown in with No comments
Read More

SEJARAH PERKEMBANGAN PARIWISATA



Sejarah Perkembangan Pariwisata Dunia

1. Sebelum Jaman Modern (Sebelum Tahun 1920) :
Adanya perjalanan pertama kali dilakukan oleh bangsa–bangsa primitif dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk kelangsungan hidup. Tahun 400 sebelum masehi mulai dianggap modern karena sudah mulai ada muhibah oleh bangsa Sumeria dimana saat itu juga mulai ditemukan huruf, roda, dan fungsi uang dalam perdangangan. Muhibah wisata pertama kali dilakukan oleh bangsa Phoenesia dan Polynesia untuk tujuan perdagangan. Kemudian Muhibah wisata untuk bersenang–senang pertama kali dilakukan oleh Bangsa Romawi pada abad I sampai abad V yang umumnya tujuan mereka bukan untuk kegiatan rekreasi seperti pengertian wisata dewasa ini, tetapi kegiatan mereka lebih ditujukan untuk menambah pengetahuan cara hidup, sistem politik, dan ekonomi. Tahun 1760–1850 terjadinya revolusi industri sehingga mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat, antara lain :

1. Dalam struktur masyarakat dan ekonomi Eropa terjadi pertambahan penduduk, urbanisasi, timbulnya usaha–usaha yang
berkaitan dengan pariwisata di kota–kota industri, lapangan kerja meluas ke bidang industri, pergeseran penanaman modal
dari sektor pertanian ke usaha perantara seperti bank, termasuk perdangan internasional. Hal–hal inilah yang
menciptakan pasar wisata.

2. Meningkatnya tehnologi transportasi/sarana angkutan.

3. Munculnya agen perjalanan. Biro perjalanan pertama kali di dunia adalah Thomas Cook & Son Ltd. Tahun 1840 (Inggris) &
American Express Company Tahun 1841 (Amerika Serikat).

4. Bangkitnya industri perhotelan. Perkembangan sistem transportasi juga mendorong munculnya akomodasi (hotel) baik di stasiun–stasiun kereta api maupun di daerah tujuan wisata. Disamping akomodasi, banyak pula restoran dan bar serta sejenisnya, seperti kedai kopi dan teh yang timbul akibat urbanisasi.

5. Munculnya literatur–literatur mengenai usaha kepariwisataan, antara lain : “Guide du Hotels to France” oleh Michelui ( 1900) dan “Guide to Hotels“ oleh Automobile Association (1901).

6. Berkembangnya daerah–daerah wisata di negara Mesir, Italia, Yunani, dan Amerika. Perjalanan tersebut diatur dan dikoordinasikan oleh Thomas Cook & Son Ltd. pada sekitar permulaan abad ke 19, yaitu tahun 1861.

2.Pariwisata Di Dunia Modern

Yang dimaksud dengan dunia modern adalah sesudah tahun 1919. Dimana hal ini ditandai dengan pemakaian angkutan mobil untuk kepentingan perjalanan pribadi sesudah perang dunia I (1914– 1918).
Perang dunia I ini memberi pengalaman kepada orang untuk mengenal negara lain sehingga membangkitkan minat berwisata ke negara lain. Sehingga dengan adanya kesempatan berwisata ke negara lain maka berkembang pula arti pariwisata internasional sebagai salah satu alat untuk mencapai perdamaian dunia, dan berkembangnya penggunaan sarana angkutan dari penggunaan mobil pribadi ke penggunaan pesawat terbang berkecepatan suara.
Pada tahun 1914, perusahaan kereta api di Inggris mengalami keruntuhan dalam keuangan sehingga diambillah kebijaksanaan sebagai berikut ini : “Kereta api yang bermesin uap diganti menjadi mesin diesel dan mesin bertenaga listrik serta Pengurangan jalur kererta api yang kurang menguntungkan”.
Pada masa ini pula timbul sarana angkutan bertehnologi tinggi, seperti mobil dan pesawat sebagai sarana transportasi wisata yang lebih nyaman serta lebih cepat.
Maret 21, 2017   Posted by Unknown in with No comments
Read More

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search